Selasa, 22 Maret 2016

BAB III

AKUNTANSI KOMPARATIF I DAN II

Standar akuntansi badalah regulasi atau aturan (termasuk pada hukum anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan suatu formulasi standar akuntansi. Terdapat empat alasan yang menjelaskan tentang hal ini. Pertama, di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cendrung lemah dan tidak efektif. Kedua, secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan. Krtiga, beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya oprasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik. Akhirnya di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara trsendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi

Hubungan antara standar dan akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit dan tidak selelu bergerak dalam satu arah yang sama. Dalam beberapa kasus, praktik berasal dari standar; pada kesempatan lain, standar berasal dari praktik. Praktik dapat dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan pasar seperti yang berkaitan dengan kompetisi terhadap dana dalam pasar modal.


Enam Sistem Akuntansi Nasional

1.      Prancis

Prancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode akuntansi nasional) resmi pada September 1947, yang berisi:
  • Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
  • Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
  • Aturan pengakuan dan penilaian
  • Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
  • Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Legislasi hukum komersial (Code de Commerce) dan hokum pajak sebenarnya menentukan banyak praktik akuntansi dan pelaporan keuangan di Prancis. Perhitungan aktiva dan kewajiban setiap tahun yang diharuskan. Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikosolidasikan.

2.      Jerman

Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus-menerus dan hasilnya luar biasa sejak berakhirnya perang dunia II. Saat itu, akuntansi dunia usaha menitikberatkan pada daftar akun nasional dan per bagian usaha.

3.      Jepang

Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Untuk memahami akuntansi jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah jepang.

4.      Belanda

Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradox yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik professional yang sangat tinggi.

5.      Inggris

Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Seiring berjalannya waktu, legislasi perusahaan yang berurutan menambah struktur dan ketentuan lain, tetapi masih memungkinkan akuntan memiliki fleksibelitas yang cukup dalam penerapan pertimbangan professional.

6.      Amerika Serikat

Akuntansi Amerika Serikat diatur oleh swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan), tetapi sebuah lembaga pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan standarnya sendiri.kunci utama yang menghubungkan dua sistem kekuasaan yang terbagi sehingga dapat bekerja secara efektif.

Sistem Akuntansi Keuangan di Empat Negara

1.      Republik Ceko

Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada abad ke 20, yang mencerminkan sejarah politiknya. Metode akuntansi yang detail dan laporan keuangan seragam yang wajib dibuat oleh seluruh perusahaan. Sistem akuntansi keuangan dan biaya yang terpadu menggunakan prinsip penetapan harga yang sama dan prinsip-prinsip lainnya.

2.      Cina

Para pemimpin cina mulai untuk mengubah ekonomi dari perencanaan pusat bergaya Soviet menjadi lebig berorientasi pasar tetapi masih berada di bawah kendali Partai Komunis. Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian Republik Rakyat Cina tahun 1949. Cina menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet.

3.      Taiwan

Taiwan telah mengubah dirinya dari sebuah pulang yang kurang maju dan berbasis pertanian menjadi suatu kekuatan ekonomi yang menjadi penghasilan barang-barang berteknologi tinggi yang terkemuka. Pertumbuhan luar biasa didasarkan pada keberhasilan produk menufakturnya di pasar ekspor.
Dapat dikatakan bahwa Taiwan memiliki sistem keuangan lebih berdasarkan kredit yang sama dengan sistem dijerman dan jepang ketimbang sistem berdasarkan pasar uang. Bursa efek Taiwan dibuka pada tahun 1992 dan mengalami pertubuhan secara terus menerus sejak tahun 1980-an.

4.      Meksiko

Meksiko memiliki secara umum perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta mendominasi industry manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan dan jasa. Meksiko merupakan perekomian terbesar ke-9 didunia (dalam hal produk domestic bruto). Sebagai salah satu anggota pendiri komite standar akuntan internasional (Sekarang badan standar akutansi internasional), meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak terdapat standar meksiko yang membahasnya.

Sumber :
Frederick D. S. Choi dan Gary K. Meek.  Akuntansi Internasional. Buku 1 Edisi 5. Tahun 2005: Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar